hidup sekali hiduplah yang berarti,event the best can be improved, the best never last

Senin, 10 Mei 2010

Badai La Nina dan El Nino (Penyebab, fenomena dan dampak bagi masyarakat) oleh fatich ubaidillah

Fenomena La Nina dan El Nino di Belahan Dunia

La Nina adalah badai besar yang terjadi di lautan karena adanya arus dan gelombang pasang tinggi yang menghempaskan luapan air yang besar, Sebagai salah satu contoh, banjir disebabkan oleh fenomena badai La Nina di Bolivia telah merenggut nyawa 55 orang, laporan dari La Paz menyebutkan. Banjir disebabkan oleh fenomena badai La Nina di Bolivia telah merenggut nyawa 55 orang, laporan dari La Paz menyebutkan.
Tiga masih hilang dan 59.900 kepala keluarga di seantero negara Amerika Latin itu terkenadampak banjir tersebut, Otoritas Pertahanan Sipil Bolivia mengatakan dalam suatu pernyataan. Tujuh di antara sembilan provinsi Bolivia yang dihantam banjir hebat, yaitu Cochabamba, Beni, Santa Cruz, Potosi, La Paz dan Chuquisaca, katanya. Banjir juga menghancurkan 44.100 hektar hasil panen dan merusak 108 rumah warga, katanya menambahkan. Selasa lalu, pemerintah Bolivia secara resmi memaklumkan “bencana nasional” akibat banjir.(ant/Xinhua)
Dampak La Nina sangat besar bagi perekonomian negara Bolivia pada Februari 2008 silam. Fenomena badai La Nina tersebut tidak disangka benar-benar akan menimbulkan banjir raksasa yang sampai mengakibatkan kerusakan dan bencana bagi warga Bolivia.
Bagaimana La Nina atau El Nino terjadi memang suatu fenomena alam yang rumit karena hampir tidak pernah terjadi sesering fenomena lain di lautan seperti gelombang, badai, atau arus. Penyebab el nino menurut berita yang sering terbit di harian Amerika oleh para ahli adalah karena naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik. Salah satu dampak yang nyata adalah kawasan Indonesia timur mengalami kekeringan.

            Faktor yang menyebabkan terjadinya El Nino adalah adanya variabel suhu, tekanan, dan angin di samudra Pasifik. Samudra Pasifik merupakan massa air yang besar dan mampu mengontrol suhu dan iklim di lautan.
Frekuensi terjadinya El Nino sangat tergantung dari kondisi perairan di Samudra Pasifik dan iklim yang sedang terjadi. El Nino disinyalir selama ini terjadi karena naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik yang mengakibatkan tekanan udara naik dengan drastis. Permukaan air laut mengalami ketidakseimbangan dan faktor-faktor iklim dan cuaca seperti angin menyebabkan bergeraknya permukaan air laut ke tekanan yang lebih rendah (suhu lebih rendah). Pergerakan air laut ini yang kemudian dinamakan badai El Nino.
Dampak yang paling jelas adalah berhembusnya udara panas ke beberapa belahan dunia dan negara. Indonesia salah satu yang pernah merasakan dampak dari badai El Nino berupa naiknya suhu beberapa kawasan di Indonesia. Negara lain adalah Bolivia dan Amerika Serikat (California).
Secara nyata yang bisa diamati adalah dampak El Nino dan La Nina di Bolivia. Banjir besar akibat luapan air dari badai La Nina ini telah merenggut korban harta benda dan jiwa yang cukup banyak, bahkan dinyatakan sebagai bencana nasional.
Pola terjadinya badai La Nina dan El Nino memang tidak sesering fenomena umum cuaca seperti hujan atau panas. Fenomena ini terjadi karena sifat anomali air yang sukar untuk diprediksi bagaimana pergerakannya. Meskipun banyak teknologi yang mulai mencari solusi tetapi fenomena alam yang jarang terjadi ini menjadi bahan wacana yang penting bagi masyarakat.



















DAFTAR REFERENSI

UN. 2002. Taken from proceeding “Coping against El Nino for Stabilizing Rainfed Agriculture : Lesson from Asia and Pacific . Proceeding of Joint Workshop Held in Cebu, Philippines September 17-19, 2002. Economic and Social Commision for Asia and Pacific. Philippines.

Meteorology Department of Australia.1996. Climate Variability and El Nino. Bureau of Meteorology Department of Environment. Australia. 

2 komentar: