I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perairan daratan dalam hal ini adalah suatu badan air yang ada di daratan, sungai atau bahkan estuari. Secara alami air tawar merupakan persenyawaan yang bersifat sebagai pelarut universal, dan di dalamnya selalu terdapat unsur-unsur terlarut serta senyawa lainnya (Soedarsono, 1986).
Limnologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan daratan. Ilmu ini mencakup pengetahuan tentang faktor-faktor abiotik (air dan tanah), biotik (semua organisme yang hidup di dalamnya) serta interaksi yang terjadi di antaranya. Limnologi melalui aspek-aspeknya memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas air di dalam suatu perairan khususnya perairan air tawar. Di dalam suatu perairan tawar tersebut melalui aspek-aspeknya dapat mengetahui apakah di dalam suatu perairan tersebut subur atau tidak (Cahyono, 2000).
Menurut Cahyono (2000) menyimpulkan kembali bahwa habitat air tawar mempunyai faktor pembatas sebagai akibat tingkah laku sifat-sifat air tersebut. Tingkah laku sifat-sifat air pada suatu habitat air tawar di suatu daerah dengan daerah yang lain tidak sama. Biasanya mempunyai suatu ciri yang khusus baik ditinjau dari parameter kimia, fisika maupun biologinya. Parameter fisikanya meliputi konsep-konsep dan pengertian dari intensitas matahari yang akan mempunyai pengaruh terhadap perubahan suhu dan kecerahan. Parameter kimia yang meliputi proses-proses kimiawi yaitu, kandungan oksigen terlarut, kandungan CO2 bebas, alkalinitas, pH, dan kesadahan. Parameter biologinya yaitu pengukuran produktivitas primer yang sangat dipengaruhi oleh metabolisme, fotosintesis, dan pelepasan zat-zat hara.
Untuk mengetahui apakah terdapat suatu keseimbangan antara faktor biologi dan habitatnya, yaitu antara organisme dengan faktor-faktor fisik dan kimia di suatu perairan, diperlukan pengetahuan tentang ukuran dari faktor-faktor tersebut secara kuantitatif. Untuk dapat mengembangkan dan memberikan gambaran tentang keseimbangan antara faktor biologi dan habitatnya, baik dari parameter fisika, kimia, maupun biologi yang terdapat di suatu perairan, diperlukan suatu kegiatan berupa praktikum (Cahyono, 2000).
1.2. Pendekatan Masalah
Ikan nila merah ditemukan pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Bogor (anonimous). Ikan ini merupakan salah satu ikan konsumsi yang sangat disukai dan digemari oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Pada umumnya ikan ini banyak dijumpai di kolam-kolam budidaya. Suatu penanganan kolam yang baik akan menghasilkan ikan yang berkualitas, salah satunya adalah kualitas air yang sesuai bagi kultivan tersebut. Kolam yang akan dipakai sebagai tempat praktikum adalah kolam pembesaran ikan nila merah. Tentunya, kualitas air yang sesuai untuk kolam pembesaran tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria yang sudah diterangkan di atas sebelumnya, yaitu sifat fisika, kimia, dan biologi.
1.3. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum Limnologi adalah :
1. Untuk mengetahui beberapa parameter yang mempengaruhi suatu perairan, khususnya perairan air tawar (kolam pembesaran ikan nila merah), serta hubungannya dengan lingkungan sekitarnya yang terdapat di PBIAT, Ambarawa.
2. Untuk mengetahui aspek limnologi yang baik bagi kultivan yang dibudidayakan, yaitu dalam kolam pembesaran ikan nila merah.
1.4. Manfaat Praktikum
Manfaat dilaksanakannya praktikum Limnologi adalah :
1. Praktikan mengetahui lebih luas bagi dalam mata kuliah Limnologi, selain yang diterangkan diperkuliahan.
2. Praktikan dapat mengetahui dan menghitung beberapa parameter yang mempengaruhi kolam tersebut yang baik bagi ikan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar