hidup sekali hiduplah yang berarti,event the best can be improved, the best never last

Senin, 10 Mei 2010

Parameter Biologi

     Produktivitas primer
            Produktivitas primer adalah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik. Jadi biasanya produktivitas primer dianggap sebagai padanan fotosintesis. Ini tidak seluruhnya benar, sebab jumlah kecil produktivitas primer dapat dihasilkan oleh bakteri kemosintetik. Namun yang dimaksud dengan produktivitas primer di sini terbatas pada tumbuhan saja (Nybakken, 1988).
            Afrianto dan Liviawaty (1991), mengungkapkan definisinya tentang produktivitas primer merupakan produktivitas fitoplankton dan tumbuhan pada tambak. Produktivitas perairan sangat besar peranannya dalam budidaya. Produktivitas primer suatu perairan sangat dipengaruhi oleh kecepatan penguraian dari bahan-bahan organik menjadi garam mineral.
            Menurut Hutabarat (1984), produktivitas primer (primary production) oleh tanaman hijau di beberapa habitat akan berbeda satu dengan yang lain. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan skala harian maupun tahunan. Hal ini dapat disebabkan terdapatnya faktor yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi aktivitas produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain suhu, transparansi, arus, cahaya dan konsentrasi gas atau garam-garam biogenik. Aktivitas tumbuhan hijau akuatik dalam berfotosintesa merupakan produktivitas primer yang utama dalam perairan. Bahan organik yang terbentuk dalam proses produktivitas umumnya dinyatakan dalam jumlah gram karbon (C) yang terikat ke dalam ikatan-ikatan organik per meter persegi per hari atau tahun (gC/m2/hari). Produksi primer di lautan bebas menunjukkan tingkat yang relatif rendah yaitu berkisar antara 0,005 – 0,5 gC/m2/hari. Daerah paparan benua dan tempat-tempat yang sering terjadi upwelling menghasilkan nilai yang lebih tinggi yaitu diantara 0,5 – 1,25 gC/m2/hari. Sekalipun demikian nilai-nilai ini masih rendah jika dibandingkan dengan daerah tanah pertanian (sekitar 10 gC/m2/hari).       Produktivitas primer dapat turun seiring dengan bertambahnya kedalaman karena tumbuhan berklorofil semakin berkurang. Produktivitas primer akan berhenti pada kedalaman antara 30 – 100 m tergantung pada kedalaman perairan. Produktivitas primer akan naik jika perairan itu kaya akan fitoplankton dan bahan organik. Fitoplankton merupakan penyokong dari perairan. Pengamatan fitoplankton dapat dijadikan ukuran biomassa dan produktivitas perairan (Hutabarat, 1984).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar